Binjai

HEADLINE NEWS

Keturunan Guru Patimpus Sembiring Pelawi Silaturahmi Kepada Nikson Nababan

By On 5/27/2024


Medan- DeteksiNusantara.Com. Sejumlah tokoh Karo dari marga Sembiring Pelawi yang berasal dari garis keturunan Guru Patimpus, yang merupakan pendiri Kota Medan, bersilaturahmi kepada Dr Nikson Nababan MSi di Medan, Rabu (15/5/2024) malam.


Mereka mengundang Nikson Nababan, mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode itu untuk menghadiri peluncuran buku Guru Patimpus, yang akan digelar pada akhir bulan Juni 2024.


Para tokoh marga Sembiring Pelawi dan panitia peluncuran buku, berharap Nikson Nababan, bakal calon Gubernur Sumut di Pilgubsu 2024 itu, berkenan menghadiri peluncuran buku Guru Patimpus itu nantinya.


"Kami sangat berharap bapak bisa hadir di acara tersebut, bapak kami anggap sebagai salah satu tokoh yang telah berhasil memimpin di Tapanuli Utara, yang kami pikir salah satu yang terbaik di Sumatera Utara," ujar salah satu keturunan, Maria Br Sembiring Pelawi.


Dikatakan pada peluncuran buku itu nantinya, dirangkaikan dengan pagelaran budaya khas suku Karo, dan direncanakan dihadiri banyak tamu dan undangan.


Suasana silaturahmi keluarga keturunan Guru Patimpus dengan Nikson Nababan berlangsung penuh keakraban. Sesekali Nikson Nababan menyapa mereka dengan bahasa Karo.


"Saya dulu sempat kuliah di Medan, di Medan Area, ada beberapa teman saya dari Karo, saya belajar dikit bahasa Karo dari mereka. Saya juga sampai sekarang berteman baik dengan kita suku Karo. Titip salam ya sama ibu Cory Sebayang, Bupati Karo," kata Nikson.


Bahkan selama memimpin Taput, meskipun dihuni mayoritas suku Batak Toba, sebut Nikson, dirinya mempercayakan sejumlah jabatan kepada ASN dari suku Karo, di antaranya Hendrik Taruna Surbakti, salah satu pejabat eselon II atau kepala dinas.


Di bagian lain, ujar Nikson Nababan, Tanah Karo sebagai salah satu pusat penyediaan bahan pangan untuk Sumut, harus dikelola secara baik, dengan memperhatikan pemasaran hasil produksi pangan dan kesejahteraan petani. 


Di samping itu, potensi agrobisnis dan wisata di Karo, harus dikemas dalam konsep agrowisata yang menarik dan berkelanjutan, dengan keterlibatan (kolaborasi) para stakeholder.


Karena itulah, ujar Nikson Nababan lebih lanjut, ia berharap hubungan dengan warga Karo tetap terjaga dengan baik. "Apalagi karena kita sama-sama etnis yang tumbuh dan besar di Sumatera Utara, mari terus saling merajut kebersamaan," ujar Nikson.


Pada kesempatan itu, Nikson Nababan mengapresiasi keturunan Guru Patimpus Sembiring Pelawi dan panitia yang mengundang dirinya pada peluncuran buku Guru Patimpus pada akhir Juni mendatang.


"Saya akan hadir, dan harapan kita tentunya jasa-jasa teladan kita Guru Patimpus untuk Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya dapat kita maknai sebagai spirit untuk terus membangun Sumatera Utara ke depan," jelas Nikson.


Ia juga menyampaikan visinya membangun Sumut ke depan jika rakyat memberi amanah, adalah Provinsi Sumut yang Berdikari dan Berkepridabian, dengan misi pembangunan pendidikan, infrastrukur, kesehatan, pertanian, ekonomi dan sosial budaya. 


"Karena sesuai arahan bapak pendiri bangsa kita Bung Karno, kita harus berdikari di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Itulah sehingga saya mengambil visi Sumut Berdikari dan Berkepribadian," pungkas Nikson. (Indra Hasibuan)

Eks Bupati Taput Dorong Koperasi KPI Kembangkan Bisnis untuk Kemandirian

By On 5/27/2024


Medan - DeteksiNusantara.Com. Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, yang telah menjabat selama dua periode sejak 2014-2024, mengusulkan agar Koperasi Keluarga Pers Indonesia (KPI) mengembangkan bisnis sehingga koperasi ini tetap berkelanjutan. Usulan tersebut disampaikan saat menerima kunjungan silaturahim pengurus KPI di rumahnya, di Jalan Sei Seruai No 33, Medan Baru, pada Rabu (15/5/2024).


Nikson menyarankan agar KPI memulai bisnis yang sederhana dengan modal kecil sehingga bisa berkembang.


"Rintis bisnis yang diminati dan kerjakan dengan serius. KPI harus bisa menghidupi dirinya sendiri sehingga KPI kelak bisa membuka lapangan kerja," ujarnya. 


Ia menganjurkan pengurus Koperasi KPI untuk mempelajari dan merencanakan bisnis dengan baik, serta menemukan solusi dengan prinsip gotong-royong. Nikson memberi contoh bisnis durian yang bisa dijalankan KPI, seperti membuka bisnis KPI Durian dan Resto.


"Satu dulu kalian bangun (bisnis-red), tapi fokus. Usaha kecil tapi diseriusi, itu yang penting, eksekusi," anjurnya.


Nikson juga menyarankan membuka warung KPI yang khusus menjual sarapan murah meriah, karena hal itu potensial menciptakan peluang bisnis yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, KPI bisa mengembangkan usaha menjadi KPI Mart dengan visi 10 tahun, atau merambah ke bisnis properti. Untuk mewujudkan bisnis ini, Nikson menekankan pentingnya mengoptimalkan jejaring pertemanan yang luas yang dimiliki KPI.


Sementara itu, Ketua Koperasi KPI Devis Abuimau Karmoy dalam kesempatan ini menyambut positif saran serta masukan yang disampaikan Nikson Nababan. Devis menyebut, mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode itu memiliki segudang pengalaman yang layak ditiru.


"Beliau (Nikson Nababan) juga mantan wartawan dan pernah merintis usaha dari bawah, pengalaman itu yang kemudian membawa Pak Nikson menjadi Politisi yang unggul seperti saat ini. Masukannya realistis dan membangun, dan konkrit untuk dikerjakan," ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, Pengurus Koperasi KPI menyerahkan kartu keanggotaan kepada Nikson Nababan, yang diangkat sebagai anggota kehormatan dan didaulat sebagai Anggota Dewan Pembina Koperasi KPI. Saat ini, Koperasi KPI memiliki belasan anggota aktif yang didominasi oleh wartawan dari berbagai media massa, baik cetak, online, radio, televisi, maupun pewarta foto.


Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Koperasi KPI Devis Abuimau Karmoy, Sekretaris Dedy Hutajulu, dan Bendahara Khairunnisak Lubis. Acara silaturahim ditutup dengan santap malam dan sesi foto bersama Nikson Nababan. Dedy Hutajulu juga menyerahkan satu eksemplar buku karangannya yang berjudul "Bangun Ekonomi Sedulur" kepada Nikson.


Turut hadir dalam acara tersebut seluruh personel "The Tapanuli Band," sebuah grup band yang dibentuk dan diasuh oleh Nikson Nababan.


Dengan dorongan dan dukungan dari Nikson Nababan, diharapkan Koperasi KPI dapat mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi anggotanya serta masyarakat luas.(indra Hasibuan)

Silaturahmi dengan Masyarakat Tabagsel, Nikson Nababan: Terapkan 'The Right Man on The Right Place' Tidak dengan Uang!

By On 5/27/2024


Medan - DeteksiNusantara.Com. Dr Drs Nikson Nababan MSi, telah menerapkan prinsip 'the right man on the right place' dalam pemerintahannya selama dua periode sebagai bupati di Kabupaten Tapanuli Utara. Sehingga kemajuan suatu daerah dapat dicapai.


Hal itu disampaikan Nikson Nababan saat silaturahmi bersama Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Masyarakat Tabagsel Indonesia (DPP HMTI), di Poel Coffee, Jalan Letda Sudjono Medan Tembung, Rabu (15/5/2024).


"The right man on the right place, menempatkan orang sesuai kemampuannya, tidak boleh pakai uang. Pengangkatan pejabat dinas, PPPK, kepala sekolah semua gratis," tegas Nikson Nababan.


Suami Satika Simamora itu menegaskan, selama dirinya memimpin Taput selama dua periode, tidak pernah menerima proyek apapun dari para koleganya. "Bahkan sampai ada uang terima kasih dititipkan kepada saya, semua saya tolak," ujarnya.


"Jika pemimpin sudah memulai segala kerjanya dengan uang, sogokan, maka akan ikut pejabat-pejabat di bawahnya. Percayalah suatu daerah itu tidak akan maju," jelasnya lagi.


Masalah pungutan, kata Nikson, semua pegawai honorer sudah diangkat menjadi PPPK. "Saya adalah seorang anak guru. Bapak dan Ibu saya aeorang guru. Jadi saya tahu betul persoalannya," ucapnya.


"Makanya selama saya jadi bupati, semua itu saya hindari. Apalagi ada istilah di Sumut 'semua urusan musti uang tunai', kita hilangkan itu. Semua urusan musti tuntas, saya sudah terapkan di Taput," tegas Nikson lagi.


Dengan niat tulus dan ikhlas, Nikson bertekad jika direstui sebagai pemimpin administratif akan selalu berlaku adil, maka ummat akan tenteram. "Yang penting saya akan bekerja sebaik-baiknya. Perlu saya sampaikan, Tokoh Ulama-lah yang mendorong saya untuk maju di Pilgubsu 2024," tegasnya.


"Saya tidak dipilih dengan uang. Cita-cita saya mengandikan diri untuk Sumatera Utara. Silakan dicek kinerja saya di Tapanuli Utara. Tidak ada uang sepeser pun saya terima dari pengangkatan pegawai PPPK, Kepala Dinas, Kepala Sekolah."


"Semoga kita selalu dipertemukan dengan orang-orang baik, orang-orang yang punya integritas," tutup Nikson.


Sementara itu, Ketua Umum DPP HMTI H Sobirin Harahap SE, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Niksom Nababan atas kejadirannya bertemu dengan komunitas masyarakat Tabagsel.


"Selamat datang atas kehadiran Pak Nikson Nababan, jauh-jauh dari Jakarta untuk mengabdikan dirinya di Tapanuli Utara, sebagai pemimpin di sana (Taput), sepuluh tahun lamanya sebagai bupati dua periode," ucap Sobirin.


Sobirin menyebut.Nikson adalah Tokoh Nasional. Prestasi kerjanya di Tapanuli Utara, tidak bisa dipungkiri. "Kehadiran saudara kita Pak Nikson ini, semoga menjadi berkah bagi daerah kita Sumatera Utara," tuturnya.


Ketua Al Washliyah Taput Ustadz Abdul Rahman Sitompul, yang turut hadir, mengatakan bangga dan nyaman selama tinggal di Taput saat dipimpin Bupati Nikson Nababan.


"Tidak pernah ada yang mengatakan minoritas ataupun minoritas. Pak Nikson menjadi pemimpin ummat di Tapanuli Utara. Semua keberagaman dan perbedaan hidup dengan damai.


Dalam kesempatan silaturahmi itu juga dihadiri Sekjen H Freddy P Daulay SH MKn, Bendahara Umum Assoc Prof Dr Hj Aisyah Nasutiom SE MM.


Tak hanya itu, hadir juga kelompok masyarakat Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padanglawas dan Padanglawas Utara, yang tergabung dalam wadah organisasi HMTI. (Indra Hasibuan)

Diskusi Publik ISARAH, Nikson Nababan Puji Peran Al Washliyah di Kancah Politik

By On 5/27/2024


Medan- DeteksiNusantara.Com. Pimpinan Daerah Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH) Kota Medan menggelar Diskusi Publik bertema 'Menakar Potensi Politik Al Washliyah Dari Zaman ke Zaman' di Aula Kampus Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (14/5/2024).


Kegiatan tersebut turut menghadirkan Tokoh Masyarakat Sumut, Dr Drs Nikson Nababan MSi, dan Akademisi sekaligus Peneliti Centre for Al Washliyah Studies yang juga Dosen Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Ja'far MA, serta dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi Al Washliyah.


Dalam paparannya, Nikson Nababan menyebut harus membuka wawasan dan literasi soal kiprah Al Washliyah dalam kancah politik di Sumut. "Bicara Al Washliyah saya harus baca buku lagi (terkait sejarahnya). Sampai di mana keterlibatan Al Washliyah berperan penting dalam politik tanah air, khususnya di Sumut," ujar Mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode ini.


Dirinya turut memuji hadirnya Al Washliyah termasuk ISARAH, dalam dunia politik. Bukan tanpa alasan, nama besar Al Washliyah ternyata tidak terlepas dari perjuangan dan peran penting menghadirkan konsep Politik Kebangsaan.


"Kita negara demokrasi, bukan korporasi. Bagi-bagi anggaran, bagi-bagi menteri. Itu kenyataan yang kita lihat saat ini. Tugas kita dalam merangsang partisipasi pemilih. Khususnya kaum pemuda dan mahasiswa. Anak-anak muda saat ini bisa dikatakan sudah antipati terhadap politik," tegasnya.


Kata Nikson, hal itu salah satunya disebabkan para pemimpin daerah dan nasional seolah-olah minta dilayani. "Seharusnya melayani rakyat, bukan sebaliknya. Kita pilih pemimpin punya visi misi, nurani, dan egaliter yang mampu melayani berbagai suku, beragam agama. Tuhan sudah menciptakan kita berbeda-beda," katanya.


"Persoalan yang terjadi saat ini semuanya berawal dari ketidakadilan. Filosofi keadilan ini harus kita pahami. Bagaimana kaum muda ini bisa kita ajak, agar melek politik bahkan menjadi kontestan politik. Suatu saat, kalian-lah yang di depan, dan akan menggantikan kami. Suatu saat anda akan mengisi kepemimpinan nasional," harapnya.


Nikson pun kembali mengungkap sulitnya membangun daerah dengan anggaran yang kecil. Dia juga membeberkan visi misi dan rencana kerja pemimpin Sumut ke depan, mulai dari infrastruktur, pertanian, perikanan (kelautan), termasuk nelayan yang dimiliki Sumut yang sangat lengkap.


"Kalau semua urusan harus ada uang tunai, semua komponen pemerintah ke bawah akan mengikuti tradisi buruk itu. Jadi, harus kita ubah menjadi semua urusan harus tuntas, SK pegawai gratis, pengangkatan kepala sekolah gratis, pengangkatan Kepala Dinas, semuanya gratis," tegasnya lagi.


Nikson pun membeberkan, upaya kerasnya menyelamatkan hutan rakyat dari bayang-bayang perubahan status hutan menjadi konsesi yang notabene tidak akan bisa lagi dimanfaatkan oleh masyarakat.


"Saya yakin Al Washliyah punya pikiran yang lebih luas. Saya tidak hanya memikirkan Tapanuli Utara, tentu tidak. Sudah harus memikirkan kemajuan Sumatera Utara unutk masa mendatang. Saya harus jadi bapak untuk semua masyarakat Sumatera Utara," kata Nikson.


Sementara itu, Ketua PD ISARAH Kota Medan, Azrul Hasibuan SPdI, dalam sambutannya menyebut Nikson Nababan layak menjadi  Tokoh Sumatera Utara. "Abangda Nikson Nababan Patut kita sebut sebagai Tokoh Sumatera Utara, Bupati 2 periode yang pada periode kedua biasanya sudah ditangkap KPK," ujarnya.


Azrul mengatakan, prestasi Nikson Nababan begitu banyak, jarang-jarang seorang bupati mampu melakukan semua prestasi itu. "Tidak ada alasan bagi Nikson Nababan untuk tidak kita nobatkan sebagai seorang tokoh," ujar aktivis Al Washliyah itu.


"Inilah dasar terselenggaranya Diskusi Publik hari ini, bukan hanya sekedar nuansa politik, tapi tokoh-tokoh yang kami undang memang layak menjadi pemimpin di Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara. (Indra Hasibuan)

Nikson Nababan Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Haji Bagi Jamaah Calon Haji Asal Asahan

By On 5/27/2024


MEDAN - DeteksiNusantara.Com. Dr. Nikson Nababan, mengucapkan selamat menunaikan ibadah haji kepada seluruh jamaah calon haji Kloter 1 asal Kabupaten Asahan yang telah tiba di Aula Jabal Nur Asrama Haji Medan, Minggu (12/5) sekitar pukul 07.10 WIB. 


Dikatakan, Nikson Nababan yang merupakan mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode ini, calon jamaah haji berjumlah 352 orang ditambah petugas 8 orang hingga total menjadi 360 orang  masuk di Kloter 1 direncanakan akan menuju Tanah Suci, Senin (13/5) melalui Bandara Kualanamu, Deliserdang.


"Semoga para calon jamaah haji asal Kabupaten Asahan kloter I ini selama mengikuti ibadah haji di tanah suci Mekah mendapat hidayah serta diberikan kemudahan dan kelancaran selama berada di sana," ungkap Nikson.


Nikson Nababan pun mengingatkan pentingnya menjaga stamina tubuh, sebab cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia. Apalagi sambungnya, menurut informasi, cuaca di Tanah Suci sangat panas. "Untuk itu agar para calon jamaah haji tetap menjaga kondisi fisik. Makan yang cukup, minum yang cukup, vitamin juga harus diminum," ujarnya.


Pastinya sambung Nikson Nababan lagi, seluruh calon jamaah haji yang diberangkatkan Senin, 13 Mei 2024 pukul 08.00 WIB sekembalinya dari Tanah Suci tetap sehat dan menjadi haji yang Mabrur.


Nikson berharap, keberangkatan para jamaah haji tahun ini (2024) diberi kelancaran, dan dijauhkan dari segala persoalan. "Mudah-mudahan para jamaah haji kita, mampu melaksanakan rangkaian ibadah di sana dengan lancar danpa kendala apapun. Dan petugas haji yang mendampingi para jamaah diberi kekuatan dan kesehatan," tambahya. (Indra Hasibuan)

Nikson Nababan Terima Kunjungan Aktivis Pergerakan Pemuda Islam

By On 5/27/2024


MEDAN - DeteksiNusantara.Com. Support dan dorongan semangat dari berbagai elemen mahasiswa dan aktivis terus berdatangan untuk mendukung pencalonan Dr Drs Nikson Nababan M.Si untuk maju pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024.


Tak terkecuali dari kelompok aktivis, Aliansi Pemuda Islam Sumatera Utara. Mereka turut menyambangi langsung kediaman Nikson Nababan sekaligus berbincang dan memberikan pandangannya, terkait kepemimpinan di Sumatera Utara, Senin (13/5).


"Nikson Nababan layak untuk memimpin Sumatera Utara. Saya punya penilaian, dengan melihat program kerja yang selama ini dilaksanakan beliau di Tapanuli Utara. Kita memang butuh sosok pemimpin yang punya pengalaman," tutur Taufik, salah satu aktivis pemuda saat berbincang di kediaman Nikson Nababan, Jalan Sei Seruai No. 33 Medan.


Taufik menyebut, Sumatera Utara masih menyisakan persoalan yang cukup serius. Baik di sektor infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. "Untuk itulah, kami merasa perlu mendorong hadirnya sosok pemimpin untuk Sumatera Utara yang punya visi misi jelas," ujarnya.


Sementara itu, Rizki, yang juga aktivis mahasiswa menambahkan, persoalan di Sumatera Utara dengan segala konflik yang ada, harus segera diselesaikan. "Konflik agraria, dan lain-lain juga termasuk masalah serius di Sumut. Kami mendorong, ada sosok yang berani menuntaskan persoalan ini, Pak Nikson adalah salah satu di antaranya," imbuhnya, didampingi Ikhsan, Ilham, Fadil dan sejumlah aktivis lainnya.


Menyahuti dorongan dan semangat para aktivis, mantan Bupati Taput 2 periode Nikson Nababan langsung memberi tanggapan. Dia pun membeberkan sederet kinerja positif yang telah ditunaikannya dan akan diadopsi untuk Suamtera Utara.


Dikatakan, Nikson Nababan merupakan putra daerah asli Sumatera Utara, yang bukan ujug-ujug jadi bupati. "Dari survei yang pernah dilakukan, saya nomor urut 7 dari 8 calon yang ikut sebagai kontestan Pilkada Taput 2013. Saya bersyukur, keadaan jadi berbalik setelah saya banyak bertemu masyarakat di pedesaan," ujar Ketua DPC PDIP Taput ini.


"Saya fokus pada infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pembenahan birokrasi. Tekad saya untuk membangun itu dari desa. Hal ini sudah saya lakukan, dan berhasil saat memimpin Tapanuli Utara selama sepuluh tahun," ungkap Nikson.


Nikson juga menjelaskan, tak jarang dirinya dan sejumlah OPD menerapkan kebijakan 'gotong-royong' dalam menjalankan tugasnya. APBD yang tergolong kecil membuat dirinya 'putar otak' demi menyesaikan persoalan masyarakat.


"Pernah suatu ketika, terjadi gempa dan rumah seorang warga ambruk. Tidak mungkin menunggu APBD tahun depan toh? Maka saya sisihkan anggaran pribadi saya, saya ajak OPD untuk gotong-royong, berhasil. Besok rumah itu kita bangun kembali," ungkapnya.


"Artinya, APBD kita yang minim tidak menghalangi kita membangun Tapanuli Utara. Maka di mana pun saya selalu menyampaikan motto saya, Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari. Jika kita ingin memajukan suatu daerah. Mulailah dari desa," ucap Politisi PDIP itu. (Indra Hasibuan)

Saksi Sebut Hardjo B, Ayah Tumirin Kuasai Lahan 13 Hektar di Helvetia

By On 5/23/2024


MEDAN- DeteksiNusantara.Com. Persidangan terhadap Tumirin (62) warga Kapten Sumarsono yang didakwa memalsukan dan menggunakan surat palsu masih tahap kesaksian di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (22/5/2024)

Penasihat Hukum terdakwa Tumirin yakni Rahmat Junjungan Sianturi dan Angga Pratama menghadirkan tiga saksi adcahrge ( meringankan)

Ketiga saksi itu, Bosman Manik, pensiunan TNI, Zulkifli ( Humas PT Mercua Buana) serta Santoso, Eks Hansip di Kantor Desa Helvetia

Bosman mengakui tanah 13 hektar di Helvetia Medan itu pernah dipinjam dari masyarakat ( Hardjo B,dkk) untuk lapangan tembak.

" Tanah itu kami pinjam selama 4 tahun dari 1959 hingga 1963," ujar Bosman yang mengaku bekas Dan Intel Kodam.

Menurut dia, setelah tanah tersebut diserahkan ke Hardjo B( ayah Tumirin) tidak mengetahui kelanjutan dari tanah tersebut.

" Saya tidak tahu lagi keberadaan tanah tersebut," ujar saksi yang mengaku pensiun dari TNI 2023 lalu.

Bahkan Bosman Manik memperlihatkan secarik kertas pengembalian tanah tersebut kepada Hardjo B kepada Majelis Hakim." Inilah buktinya bahwa kami telah menyerahkan tanah tersebut kepada Hardjo B," ujarnya sembari mengatakan baru mengenal terdakwa Tumirin tahun 2021.

"Terdakwa Tumirin pernah menawarkan diri bertemu saya karena dia mengaku anak dari Hardjo," ujarnya

Santoso, saksi lainnya juga menerangkan keberadaan tanah 13 hektar yang saat ini dikuasai PT Nusaland tersebut.

Menurut Santoso, Hardjo B selaku teman pernah bercocok tanam di tanah tersebut tahun 1970- 1971." Saya bertemu Hardjo sepekan sekali karena dia menanam ubi dan pisang di lahannya," ujar Santoso.

Namun Santoso tidak mengetahui persis apakah Hardjo B memiliki alas hak atas tanah tersebut." Saya tidak tahu alas haknya apa.Tapi yang pasti Hardjo B yang bercocok tanam di tanah yang saat ini disengketakan tersebut," ujarnya.

Sementara Zulkifli selaku bekas Humas PT Mercu Buana pernah ditawarkan tanah seluas 13 hektar itu agar dibeli.

" Ada yang mengaku ahli waris Hardjo B untuk menjual tanah itu kepada kami.Tapi PT Mercu Buana urung membelinya karena alasan hak tanah tersebut  belum sertifikat baru KTPPT.

Sementara terdakwa Tumirin tidak membantah keterangan ketiga saksi itu." Saya tidak keberatan dengan keterangan para saksi," ujar terdakwa Tumirin kepada Majelis Hakim diketuai Efrata Tarigan.

Untuk mendengarkan tuntutan JPU,  sidang menarik perhatian warga Helvetia- Gaperta Medan itu dilanjutkan 30 Mei mendatang 


Membantah

Sidang sebelumnya Terdakwa  Tumirin  tetap membantah memalsukan dan menggunakan surat palsu seperti yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum( JPU) Randi Tambunan dan Anita dari Kejaksaan Tinggi Sumut.

" Saya tidak ada memalsukan dan menggunakan surat yang menyangkut hak kepemilikan orang lain," ujar terdakwa Tumirin dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan diketuai Efrata Tarigan beranggotakan Khamozaro Waruwu dan Arfan Yani serta Jaksa Penuntut Umum( JPU) Randi Tambunan serta Penasihat Hukum terdakwa Rahmat Junjungan Sianturi, Selasa (21/5/2024)

Terdakwa Tumirin didengar keterangannya sebagai terdakwa, setelah seluruh saksi dari JPU sudah didengar keterangannya di pengadilan.

Menurut Tumirin, apa yang didakwa JPU tentang pemalsuan dan menggunakan seluruhnya tidak benar.

" Tidak ada yang dipalsukan, saya cuma memperlihatkan Kartu Tanda Pendaftaran Penduduk Tanah ( KTPPT) yang diterbitkan 1955," katanya

Menurut dia, tanah seluas 1 hektar lebih diatas KTPPT itu milik ayahnya Harjo tahun 1988.

Namun sebelum meninggal dunia, ayahnya menyerahkan surat tersebut kepada terdakwa Tumirin.

Dijelaskannya, dirinya pernah memberi kuasa menjual tanah di Helvetia kepada Darwis Lubis untuk mengajukan gugatan ke PTUN Medan.Tapi karena dianggap Surat Kuasa tal beres akhirnya gugatan dicabut sebelum ada pembuktian.

" Kepada Darwis saya serahkan surat-surat yang asli.Tapi sampai kini saya tidak tahu dimana keberadaan KTPPT asli yang diterbitkan Kementerian Agraria itu," ujar Tumirin sambil meneteskan air mata.

Tapi belakangan Tumirin ditangkap karena dituduh memalsukan surat-surat." Saya ditangkap mirip buronan.Saya minta ganti baju saja pun tidak dibolehkan," ujar ayah tiga anak itu.

Menjawab pertanyaan Penasihat Hukumnya Rahmat Junjungan Sianturi tentang dasar penyidik menetapkannya  jadi tersangka, Tumirin mengatakan dasar penyidik hanya bermodalkan foto kopi KTPPT tanpa menyertakan aslinya.

" Hanya modal foto kopi KTPPT saya dijadikan tersangka dan kini jadi terdakwa," ujar kakek berusia 62 tahun itu.

Menurut dia, banyak orang yang ingin membantunya. Tapi semua itu hanya isapan jempol saja.Bahkan surat asli KTPPT pun sampai sekarang raib entah kemana.


Hakim Prihatin

Hakim Anggota Khamozaro Waruwu merasa prihatin yang menimpa terdakwa Tumirin.

"Terdakwa sudah tua ditahan lagi.Saya prihatin," kata Khamozaro berulangkali.

Namun begitu, kata hakim Khamozaro terdakwa Tumirin harus bisa membuktikan bahwa tanah dari ayahnya bisa beralih kepada terdakwa.

" Kapan terdakwa memperoleh tanah tersebut.Mana duluan HGU milik PT Nusaland atau tanah tersebut diperoleh dari terdakwa," ujar hakim kepada terdakwa 

Sejenak terdakwa Tumirin termenung lantas bilang tanah tersebut diperoleh dari ayahnya tahun 2016.Namun tanah tidak dikuasai secara fisik." Saya pernah pasang plang tapi dicabut," ujar terdakwa 

Karena itu, terdakwa berharap Majelis hakim membebaskan dirinya." Saya dizolimi dan minta dibebaskan," ujar terdakwa Tumirin 

Persidangan terhadap terdakwa Tumirin masih berlanjut Rabu (22/5/2024) untuk mendengar keterangan saksi adcahrge ( meringankan)

Diketahui, JPU Randi Tambunan mendakwa Tumirin melanggar pasal 266 dan 263 KUHP yakni memalsukan dan menggunakan surat palsu (indra Hasibuan)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *