Binjai

HEADLINE NEWS

Warga Kampung Kompak Bertekat dan Bersatu Menolak Keras Terhadap Ganti Rugi dan Relokasi Dari Si Pengembang

By On 5/20/2024

Poto : Ratusan Warga Kampung Kompak Sedang Mendeklarasikan

Percut Sei Tuan - DeteksiNusantara.Com. Ratusan warga Kampung Kompak, Jalan H. Anif, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara bersatu menolak keras terhadap ganti rugi yang akan dilakukan oleh pengembang serta membantah adanya dibeberapa media online yang menyatakan bahwa warga kampung menerima ganti rugi ataupun relokasi.

"Kami warga Kampung Kompak tidak akan memberikan ataupun menjual tanah kami kepada Pengembang dan preman-preman serta para mafia tanah. Kami akan tetap tinggal dan mempertahankan tanah kami ini sampai titik darah penghabisan," ucap Bambang Sumantri mewakili warga Kampung Kompak, Senin (20/5/2024) sore.

"Seperti yang ada dibeberapa media online yang menyatakan bahwa Kepala Desa (Kades) Sampali mengundang warga Kampung Kompak untuk menerima relokasi ataupun ganti rugi dari pengembang. Kami warga Kampung Kompak tidak pernah menghadiri pertemuan tersebut, dan warga yang menghadiri itu bukanlah warga Kampung Kompak. Sekali lagi kami tegaskan, bahwa Tanah kami ini tidak akan kami jual sama siapapun. Kami sudah puluhan tahun tinggal disini," sambungnya.

Salah seorang warga bermarga Nababan juga meminta kepada aparat penegak hukum (APH) untuk melindungi dan memberikan kenyamanan kepada warga Kampung Kompak atas penyerangan ataupun teror yang masih dilakukan oleh para preman-preman dan mafia tanah guna menyerobot tanah warga Kampung Kompak.

"Kami mohon kepada bapak Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Kapoldasu, Kapolrestabes Medan, Kapolsek Medan Tembung, PLT Gubernur Sumut dan PLT Bupati Deliserdang agar kami dilindungi dari ancaman ataupun intimidasi oleh mafia tanah. Kami ini warga miskin/susah pak, kami sudah puluhan tahun tinggal di Kampung Kompak ini," sebut warga bermarga Nababan.

"Bila ada orang-orang yang mengatasnamakan warga Kampung Kompak yang rela menjual atau memberikan tanah kampung kompak kepada preman-preman dan mafia tanah serta pengembang mereka itu bukanlah warga Kampung Kompak melainkan para penyerobot tanah kami dan kami tidak mengenal mereka," tegasnya.

Selain itu, warga Kampung Kompak juga berharap kepada pihak kepolisian Polrestabes Medan segera menangkap pelaku berinisial R yang mana diketahui tim dari para mafia tanah serta mencoba menjual tanah kampung warga Kampung Kompak. Dan diduga pelaku berinisial R itu sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami juga mohon kepada pihak kepolisian agar pelaku berinisial R segera ditangkap," ujar warga sebut saja butet.

Ia juga berharap pihak kepolisian Polrestabes Medan segera mengusut tuntas kejadian pembacokan dan penyerangan terhadap warga Kampung Kompak yang dilakukan oleh preman-preman dan mafia tanah yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2023 lalu.

"Kami juga mohon kepada pihak Polrestabes Medan agar segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku lainnya yang menganiaya/membacok warga kami yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2023 lalu. Karena pelaku lainnya masih bebas berkeliaran, sehingga kami warga disini tidak nyaman dan masih terancam dalam melakukan aktivitas sehari-hari," Ungkapnya. (Indra Hasibuan)

Pembagian BLT Dana Desa Tanjungsari Ng Prapat April dan Mei 2024 Berlangsung Tertib dan Lancar

By On 5/20/2024


Tanjung Prapat - DeteksiNusantara.Com. Hasil Musyawarah Desa, Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) bulan April dan Mei 2024 diserahkan di Aula Kantor Desa Tanjung Prapat Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batu Bara , Senin (20/05/2024) pukul 09.00 WIB.

Sebanyak 55 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan BLT DD sudah sesuai kriteria dan hasil keputusan musyawarah Desa yang mengacu pada peraturan dan perundang undangan pemerintahan desa.

Setiap KPM menerima BLT DD sejumlah Rp. 300.000 per bulannya yang langsung diserahkan Kepala Desa Aliman Saragih didampingi Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wasis Nirmawan, Sekretaris Desa Sugiman, Wakil BPD Dedi Irawan, Kasie Pemerintahan Desa Amin Siregar beserta perangkat Desa berjalan lancar dan tertib.

Kepala Desa Tanjung Prapat Aliman Saragih dan Ketua BPD Wasis Nirmawan menegaskan kepada KPM agar memanfaatkan BLT DD dengan sebaik baiknya untuk kebutuhan pokok dan penerimaan BLT ditetapkan sesuai kriteria penerima manfaat dan diputuskan dalam rapat musyawarah desa.

"Saya berharap kepada bapak ibu yang menerima BLT dari Desa, Bantuan BLT DD Tahun 2024 ini agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya, pergunakan apa yang menjadi kebutuhan utama", jelas Kades Tanjung Prapat Aliman Saragih.

Ditempat yang sama, Ketua BPD Wasis Nirmawanwnegaskan "penerima BLT DD ini berdasarkan musyawarah dalam menentukan nama-nama KPM penerima BLT DD, dan inilah  bentuk keterbukaan BPD dan Kades dalam menentukan KPM", tegasnya.

Proses penyaluran BLT DD berlangsung dengan tertib dan kegiatan berjalan dengan lancar, diharapkan kepada warga masyarakat penerima manfaat agar memaksimalkan penggunaan bantuan tersebut untuk kebutuhan pokok seperti membeli bahan makanan sembako dan sebagainya sesuai kebutuhan, tutup Aliman Saragih Kades Tanjung Prapat. (Indra Hasibuan)

Polsek Medan Baru Amankan Pelaku Curanmor di Parkiran Belakang Carrefour

By On 5/20/2024


MEDAN- DeteksiNusantara.Com. Unit Reskrim Polsek Medan Baru mengamankan seorang pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) yang terjadi di Jalan Dagan Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah  tepatnya parkiran belakang Carrefour. 

Pelaku bernama M. Syawaluddin, (24) warga Jalan Musyawarah Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan.

Kapolsek Medan Baru Kompol Yayang Rizki Pratama SIK mengatakan, peristiwa pencurian sepeda motor itu dialami oleh pelapor Darwin Damanik, (29) warga Jalan Manggis, Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat. 

"Pada hari Senin tanggal 06 Mei 2024 sekira pukul 19.30 WIB korban saat itu parkiran sepeda motor  Beat warna hitam BK 5584 RAY milik nya di parkiran belakang Carrefour dengan stang dalam keadaan terkunci dan kemudian masuk ke dalam Carrefour untuk berbelanja," kata Kompol Yayang, Minggu (19/5/2024) malam. 

Lalu sekira pukul 21.30 WIB pada saat korban ingin pulang dia melihat sepeda motor yang di parkirnya sudah tidak ada di tempatnya. Atas kejadian itu korban merasa keberatan dan melaporkan kejadiannya ke Polsek Medan Baru.

"Pelaku berhasil diamankan pada hari  Sabtu tanggal 18 Mei 2024 pukul 18.00 WIB setelah mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Jalan Majapahit tepatnya di depan toko kue Citra. Selanjutnya petugas melakukan penangkapan terhadap pelaku, mengamankan barang bukti sepeda motor yang telah diambil pelaku ke Polsek Medan Baru," ungkapnya seraya menyampaikan pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.(Indra Hasibuan)

Pewarta Polrestabes Medan Berikan Tali Asih dan Bantuan Uang Duka kepada Istri Almarhum Surya Irwandi

By On 5/18/2024


Medan- DeteksiNusantara.Com. Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada sesama wartawan yang tengah ditimpa duka, keluarga besar Persatuan Wartawan Polrestabes Medan (Pewarta Polrestabes Medan) memberikan bantuan tali asih dan uang duka kepada istri Almarhum Surya Irwandi Hasibuan (50).


Santuanan dan talinasih diberikan secara langsung oleh Ketua Pewarta, Chairum Lubis, SH diwakili para anggota, Arvin Nasution, Indra Hasibuan, dan Wahidin alias Badai kepada istri almarhum, di kediamannya Jalan Pancasila, Gang Teratai Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Se Tuan, Deli Serdang, Sabtu (18/5/2024).


Pada kesempatan itu, teman-teman almarhum yang berhadir memberikan semangat dan motivasi kepada istri almarhum untuk tetap semangat dalam melanjutkan hidup sepeninggal almarhum. "Meski telah ditinggal pergi almarhum, semoga ibu tetap tabah dan kuat membesarkan buah hati dari almarhum. Kami keluarga besar Pewarta Polrestabes Medan tetap menganggap keluarga di sini sebagai teman Pewarta," kata Arvin diamini anggota pewarta lainnya.


Disamping itu, kata dia, almarhum merupakan sosok wartawan yang aktif membaur kepada seluruh teman-teman di Pewarta Polrestabes Medan maupun wartawan lainnya. "Untuk itu, jika ada yang ingin disampaikan dan keperluan yang sekiranya bisa dibantu, jangan sungkan untuk menghubungi teman-teman almarhum," tandasnya.


Pria yang akrab disapa Ari ini juga menyampaikan kiranya keluarga besar almarhum turut juga mendoakan Ketua Pewarta Polrestabes Medan yang kini dalam tahap pemulihan dari sakit. "Doakan juga kita semua dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT," tandasnya.


Sementara itu, istri almarhum, Marlina yang telah menyambut baik kedatangan Pewarta Polrestabes Medan mengaku sangat terharu dan terus mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kepedulian kepadanya meski sang suami telah pergi dipanggil sang Khalik.


"Terimakasih kepada keluarga besar Pewarta Polrestabes Medan dan teman-teman wartawan yang masih peduli. Saya juga memohon maaf mewakili almarhum suami jika terdapat salah dan khilaf," ungkapnya dengan haru.


Tak lupa istri almarhum juga juga mendoakan Ketua Pewarta Polrestabes Medan agar cepat sembuh dari sakit dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.


Sebelum berpamitan, keluarga besar Pewarta dan istri almarhum mendokumentasikan dengan foto bersama. (Indra Hasibuan)

Dewi Themis Andi S.Kom,SH,MH Kuasa Hukum Bripka BS Bantah Keras Atas Tudingan KDRT Terhadap DM

By On 5/17/2024

Poto: Kuasa Hukum Dewi Themis Andi S.Kom,SH,MH Saat Komfrensi Pers

MEDAN- DeteksiNusantara.Com. Bertempat di Kantor Law Office Dewi Themis Andi S.kom.,SH., MM., selaku kuasa hukum dari pada Bripka (BS) didampingi 4 orang saksi, membantah tudingan vidio yang beredar di media sosial terkait KDRT yang di tuduhkan kepada kliennya Bripka(BS) oleh (DM) selaku istrinya. Medan,rabu(15/5/24)

Saksi 1 Asisten rumah tangga inisial (NA) memberikan keterangan "Saya sebagai asisten rumah tangga bertugas memasak dan menyiapkan makan untuk Bapak juga untuk anak-anak sekaligus menjaga anak-anak. 

Lanjutnya,"Pada tanggal 8 Februari 2024, bapak menjemput  anak ke -1  dari les privat,  melihat hasil tulisan anaknya jelek dan berbeda dengan temannya, Sesampainya di rumah Bripka (BS) bertanya kepada istrinya (DM) apa tidak diajari Menulis pakai buku halus kasar, (DM) istrinya  menjawab ada, tapi setelah dicari di kamar dalam rak tidak di temukan, Disitulah terjadi cekcok ribut mulut bapak sama ibu, Ibu cakap kotor ke bapak, dan berusaha mencakar dan di dorong oleh bapak pakai sebelah tangan karena tangan satunya menggendong anaknya yang nomor 3, akhirnya jari bapak digigit sampai berdarah-darah dan ibu mengancam pakai pisau, Setelah itu bapak membawa anaknya yang balita keluar kamar, "jelasnya.

Saksi 2 Asisten rumah tangga inisial (DS) mengatakan, saya bekerja sebagai asisten rumah tangga dirumah, saya mengurusi rumah dan menyiapkan makan bapak dan anak-anak, baik sarapan dan makannya, Saya sebagai saksi rekaman CCTV yang beredar di media sosial terkait kekerasan dalam rumah tangga. Saya menyatakan itu tidak benar dan tidak ada. Berawal dari pagi hari bapak selesai mandi, Bapak menanyakan celananya kepada ibu,  selanjutnya ibu menanyakan kepada saya, mbak mana celana bapak, saya jawab ada di lemari dan kamipun masuk ke kamar. Saya mencari dalam lemari dan ibu pergi keluar ke ruang TV duduk di sofa. Selanjutnya bapak mencari celananya kekamar dan  tidak ditemukan lalu bapak keluar, lalu bapak bilang ke ibu  bukannya bantu cari malah duduk disitu, selanjutnya bapak becakap istri macam apalah itu tidak bisa mengurus suami, sambil berlalu kembali kekamarnya,  lalu ibu menjawab dengan kata-kata kotor, an**ng, b**i, bi***ang, lalu bapak keluar dari kamar, ngomong apa kamu Mak Nayla? Mungkin bapak terbawa emosi mendekati ibu sembari melempar pengupas Kuaci, saya ketahui bahwa pengupas Kuaci itu terbuat dari bahan  plastik,  tapi emosi ibu semakin memuncak dan berusaha mencakar bapak, sambil mengucap kata-kata kotor, bapakpun mendorong ibu untuk duduk, ibu terus berusaha mencakar bapak, itu terjadi sampai tiga kali, saya pun mencoba untuk menenangkan mereka sudah lah bu, sudah lah pak, ucap saya.

" Sayapun  pernah di tuduh mencuri oleh ibu (DM) sampai saya bersumpah demi Allah demi anak-anak saya, saya tidak pernah lakukan apa yang dituduhkan kepada saya, saya sedih dituduh seperti itu. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja. Saat itu gaji saya ditahan,  saya suruh adek saya  untuk mengambil gaji saya, namun dari sore hingga habis magrib ibu (DM) tidak merespon, saya mencoba hubungi baby sister tapi tidak aktif lagi handphonenya, setelah saya hubungi melalui chat Whatsapp kepada ibu bahwa adek saya menunggu sampai kehujanan barulah uang gaji saya diberikan," tandasnya.

Saksi 3 inisial (JL) selaku supir keluarga tersebut menyampaikan,"Awal saya bekerja disitu dengan Pak (BS) saya  bertugas mengantarkan ibu ke mall,antar jemput anak sekolah dan les, pada awal kerja saya  disampaikan oleh bapak  makan di rumah saya saja, tapi pada kenyataannya saya makan bawa bontot, Kadang beli bungkus, sebab saya di larang makan dirumah bapak (BS) oleh ibu (DM), Saya merasa diperlakukan tidak adil, padahal  selalu di pantau sama bapak, dan ditanya sama bapak sudah makan,? Saya jawab sudah pak walau saya berbohong sama bapak, Itu saya lakukan agar tidak terjadi salah paham  antara bapak sama ibu. Selama saya bekerja pada keluarga tersebut, saya melihat bapak sama ibu baik-baik saja, saya tidak pernah melihat bapak sama ibu bertengkar,"Ucapnya.

Saksi 4 inisial (NS) asisten rumah tangga, mengatakan, "Saya  mencabut keterangan saksi terhadap ibu (DM) saya pada saat memberikan kesaksian di bawah tekanan ibu (DM) dan disuruh mengatakan yang tidak benar, Saya di iming-imingi  imbalan uang 1.200.000,- Tetapi sampai saat ini saya tidak ada menerima uang yang dijanjikan oleh ibu (DM). Terlebih saya merasa keberatan dan tidak terima mamak saya di maki-maki Oleh ibu (DM) melalui telepon, dengan dasar itu maka saya cabut kesaksian saya,"Tandasnya.

Andi S.Kom.,SH, MM., Selaku Penasehat Hukum Bripka (BS) berdasarkan "Keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada, Sehingga jangan kita membuat sebuah statemen yang menyudutkan hanya dari satu sisi, dan tentunya dari kuasa hukum akan membuka bukti dan fakta-fakta yang ada dan kita berharap penyidik Polrestabes Medan dapat bersikap profesional dangan bukti yang ada ini, Saya rasa penyidikan harus dihentikan karena tidak bisa dibuktikan adanya kekerasan fisik maupun psikis terhadap pelapor oleh klien saya,"ucapnya.(indra Hasibuan)

Poltak Silitonga SH Meminta, " Segera Polrestabes Medan Tangkap Komplotan Kamiso Masih Bebas Berkeliaran

By On 5/16/2024


MEDAN - DeteksiNusantara.Com. Puluhan warga Kampung Kompak, Jalan H Anif, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang bersama kuasa hukumnya Poltak Silitonga SH.  kembali geruduk Polrestabes Medan, Kamis (16/5/2024) siang.

Kedatangan Poltak Silitonga SH.  bersama warga Kampung Kompak diterima langsung oleh penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan AKP Zikri Muamar.



"Kedatangan saya bersama warga Kampung Kompak (klien) diterima langsung oleh penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan. Dalam pertemuan itu saya menanyakan tindaklanjut perkara tindak pidana penyerangan/pembacokan terhadap klien saya yang diketahui pelakunya sekitar 50 orang yang ditangkap masih 3 orang dan pelaku lainnya masih bebas berkeliaran serta melakukan penutupan jalan dan masih meneror warga Kampung Kompak," ucap Poltak Silitonga SH. kepada awak media, Kamis (16/5/2024).

"Kita sangat percaya pihak Polrestabes Medan akan mengatensikan perkara ini untuk segera menangkap pelaku lainnnya. Guna mendapatkan keadilan hukum yang pasti terhadap klien saya. Dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada penyidik dan Wakasat Reskrim Polrestabes Medan yang sudah menerima kedatangan kami dan melayani dengan baik," sambungnya.

Lanjut dikatakan Poltak Silitonga SH.bahwa perkara ini akan terus diawasi dan dikawal serta mendukung pihak Polrestabes Medan untuk memberantas preman-preman/mafia yang sangat meresahkan di kota Medan ini.

"Perkara ini akan saya awasi dan kawal hingga warga Kampung Kompak mendapatkan keadilan hukum. Karena saat ini warga Kampung Kompak sangat terancam dan diteror habis oleh preman-preman/mafia. Dan saya mendukung pihak Polrestabes Medan untuk memberantas preman-preman/mafia yang meresahkan masyarakat," tandasnya.

Hal senada, Rahman Tua Nasution (korban pembacokan) mewakili warga Kampung Kompak juga berharap pihak Polrestabes Medan segera menangkap semua pelaku itu, yang diketahui para pelaku masih berkeliaran serta meneror warga Kampung Kompak.

"Harapan saya, pihak Polrestabes Medan segera menangkap komplotan Kamiso yang menyerang saya. Karena, para pelaku masih bebas berkeliaran dan meneror kami dengan senjata tajam. Supaya kami warga Kampung Kompak merasa nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Rahman Tua Nasution. (Indra Hasibuan)

Poltak Silitonga SH Minta Polisi Segera Tangkap Komplotan Kamiso

By On 5/16/2024


MEDAN- DeteksiNusantara.Com. Poltak Silitonga, SH bersama Rahman Tua Nasution (Korban pembacokan) serta puluhan warga Kampung Kompak, Jalan H Anif, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang kembali geruduk Mako Polsek Medan Tembung, Rabu (15/5/2024) Sore hari.

Poltak Silitonga, SH mengatakan kedatangannya bersama warga Kampung Kompak ke Polsek Medan Tembung untuk mendampingi Rahman Tua Nasution (Korban pembacokan) dalam memberikan keterangan ke Penyidik Polsek Medan Tembung terkait pembacokan yang terjadi seminggu yang lalu di Jalan H Anif, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.

"Kedatangan saya kesini (Polsek Medan Tembung) untuk mendampingi klien saya yang dibacok oleh preman/mafia dalam memberikan keterangan ke Penyidik Polsek Medan Tembung. Yang mana pembacokan tersebut dilakukan oleh Kamiso (preman/mafia)," kata Poltak Silitonga SH kepada wartawan, Rabu (15/5/2024) malam. 

Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap semua pelaku (mafia) yang menyerang warga Kampung Kompak serta puluhan preman yang meneror dengan menggunakan senjata tajam terhadap Rahman Tua Nasution dan warga Kampung Kompak. Yang mana tindakan kriminal yang dilakukan oleh Kamiso (pelaku) terhadap Rahman Tua Nasution nyaris tewas.

"Saya berharap pimpinan Kamiso juga segera ditangkap, serta kurang lebih 50 orang preman lainnya yang meneror dan melakukan pengeroyokan terhadap warga segera ditangkap," pungkasnya. 

Selain itu juga Poltak Silitonga SH bersama Warga Kampung Kompak tujuannya datang ke Polsek Medan Tembung dalam rangka buat LP terkait adanya pemasangan gerbang dan Plang dengan tulisan dilarang masuk sesuai dengan apabila melanggar dikenakan Pasal UU KUHP 551.(indra Hasibuan)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *