Begini Pernyataan Guru Besar Di Unimed Prof. Dr.Albinus Silalahi MS Terkait Pencegahan Wabah Virus Corona (Covid-19)
On 3/31/2020
Bunda Fitriani pun bersikap positif terhadap upaya keterbukaan Prof Albinus Silalahi MS, dimana beliau dalam unggahanya di status FBnya Selasa (31/03/2020) sekitar dinihari pukul 00:00 WIB, Menjawab semua pertanyaan. Inilah kutipan pernyataan beliau :
Dari Prof. Dr. Albinus Silalahi, MS (untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang penggunaan desinfektans untuk mencegah penularan Covid-19 di WAG IA-KIMIA UNIMED)
Desinfektans yang akan digunakan terdiri dari zat-zat/larutan apa? dan tujuan penggunaan jenis desinfektans tersebut sebelumnya untuk membasmi/ mematikan mikroorganisme apa? apakah untuk lantai (tidak perlu disemprotkan ke udara di atas lantai) atau untuk lantai, dinding, dan udara dalam ruang sekaligus?
Pada umumnya dan pada dasarnya, desinfektans diformulasi dengan setepatnya pada konsentrasi yang secukupnya untuk efektif mematikan mikroorganisme yang ditargetkan namun tidak sampai berbahaya bagi (kulit) manusia (kalau tidak sampai terhirup melampaui batas atau terminum).
Semua mikroorganime adalah sel-sel ( mahluk hidup). Jadi efektifitas suatu desinfektans adalah apabila mikroorganisme yang ditargetkan dapat mati.
Covid-19 bukan virus corona berupa mikroorganisme (mahluk hidup), melainkan biomolekul. Virus corona merupakan capsul yang mengelilingi RNA sebagai biomolekul materi genetik dan protein yang terlapis lemak/ lipid (bukan sel hidup). Jadi virus corona adalah biomolekul yang hanya kalau berada dalam sel inang (dalam sel manusia) dapat menggandakan diri dengan peran RNAnya sehingga sel-sel manusia yang mengandungnya menjadi sakit. Kalau di luar sel inang tidak akan dapat menggandakan diri karena bukan sel hidup.
Desinfektans apa (rencananya) yang akan digunakan? Apakah desinfektans yang akan digunakan tersebut dapat merusak konformasi struktur sekaligus merusak struktur primer biomolekul Covid-19 menjadi residu-residunya agar hilang bioaktivitasnya sebelum menempel ke internal sel-sel inang (sel-sel manusia)? Kalau desinfektans tersebut hanya mampu merusak konformasi strukturnya (terdenaturasi), meskipun dengan kerusakan konformasi ini telah hilang bioaktivitasnya, masih berpotensi kembali ke konformasi semula (renaturasi) sehingga juga kembali memiliki bioaktivitas semula. Kalau hanya sekedar terdenaturasi karena sewaktu desinfektans tersebut disemprotkan dan suhu ruangan dinaikkan, nanti kalau desinfektansnya menguap dan/atau suhu ruangan diturunkan maka akan terjadi juga renaturasi.
Biomolekul akan rusak strukturnya kalau dalam pelarut organik (tergantung konsentrasi dan suhunya), misalnya dalam alkohol. Telah diketahui bahwa Biomolekul Covid-19 akan rusak strukturnya dalam alkohol 65 % sehingga hilang bioaktivitasnya; tangan berlemak (bervirus corona yang berlemak/berlipid) dapat bersih (tangannya) kalau dicuci pakai sabun (sabun dapat merusak struktur biomolekul virusnya). Jadi tidak tepat istilah '"virus corona mati" karena bukan mahluk hidup. Sekiranya virus corona merupakan sel bakteri hidup, urusan pengobatan kita kalau tertular tinggal mencari senyawaan pembunuh bakteri yang tepat, yaitu "antibiotik".
30 Maret 2020.
Demikian kutipan dari status FB milik Prof Albinus Silalahi. Beragam tanggapan positif melalui komentar juga mewarnai status Prof Abinus. Salah satunya yaitu Bunda Hj Fitriani.
Kepada awak media, hari ini Selasa (31/03) Hj Fitriani Manurung SPd MPd mengatakan sangat apresiatif kepada Prof Albinus Silalahi guru besar di Unimed. Seperti kita ketahui Bunda Fitriani Manurung SPd MPd merupakan salah seorang tokoh perempuan di kota Medan, Hj Fitriani juga merupakan kandidat Calon Doktor juga menjabat wakil ketua DPC PDIP kota Medan yang secara aktif berjuang untuk kemanusiaan.
Hj Fitriani Manurung juga telah melaksanakan kegiatan cegah Covid-19 di hampir semua sudut kota Medan. Hal ini semata-mata ia lakukan bersama timnya untuk membantu pemerintah dan masyarakat.
Soal bantuanya tetsebut Hj Fitriani mengatakan disinfektan atau body sanitizer juga hand sanitizer yang selama ini ia berikan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan Prof Albinus.
Kandungan yang terdapat di dalam Body sanitizer sudah memenuhi standart dan merupakan kandungan yang lengkap untuk pencegahan penularan Covid-19.
Glycerin adalah suatu senyawa organik berbentuk cairan kental yang tidak berwarna, tidak berbau dan larut di dalam air, bersifat mengunci kelembapan dan menghaluskan kulit (emollient) sehingga baik untuk semua jenis kulit manusia.
Demikian Hj Fitriani Manurung secara rinci menjelaskan dan berharap semoga wabah ini dapat segera diatasi.
"Kami akan terus melakukan upaya-upaya untuk membantu pemerintah, semua dilakukan semaksimal mungkin. Mudah-mudahan wabah ini dapat segera berakhir" demikian disampaikan Hj Fitriani Manurung yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Taklim DPC PDIP kota Medan.(indra. Hsb)