BINJAI - Kota Binjai yang sebelumnya dikenal sebagai Kota Ikan Lele beralih menjadi Kota Rambutan.
Namun miris, Kota yang dikenal ramah tamah Kota Idaman itu kini dikelilingi segala bentuk praktek Perjudian, Selasa (10/11/20). Bukan sulap bukan sihir, praktek perjudian kini banyak ditemui disetiap sudut bahkan di inti Kota Binjai.
Mulai dari perjudian skala kecil beromset puluhan juta dalam sehari, ada juga perjudian skala besar hingga omzet keuntungan mencapai ratusan setiap hari putaran judi yang diraup para pengusaha bisnis hitam.
Seperti jenis Judi Mata Dadu (Batu Goncang) Brahrang di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai sudah bertahun tahun beraktifitas dengan omzet yang luar biasa mampu mengendalikan setiap pergerakan segalanya untuk setiap kali melakukan perputaran judi disana.
Begitu juga judi mesin tembak ikan sejak keberadaannya di Kota Rambutan itu kini menjadi kian trending ditekuni warga binjai mulai dari remaja, dewasa dan orangtua baik wanita dan pria.
Seakan kegiatan perjudian disana menjadi objek wisata bagi para pelaku perjudian tersebut. Siapa yang tidak mengenal keberadaan lokasi judi dadu diperkampungan padat penduduk Brahrang yang sejak 3 tahun lalu tidak sedikitpun tersentuh aparat penegak hukum.
Sangat disayangkan, Kota Idaman yang sudah bertahun dibenahi dan tertata rapi kini dipenuhi praktek Judi Dadu dan mesin Judi Tembak Ikan yang dikelola para pengusaha bisnis hitam untuk meraup keuntungan pribadi mereka.
"Kalau Judi di Binjai paling aman lah bang kalau main judi. Judi Dadu di Brahrang itu sejak buka Tiga tahun lalu sampai sekarang ini belum pernah digerebek bang.
Jauh jauh digerebek bang di Brahrang, judi mesin tembak ikan di inti Kota Binjai aja aman bang," kata salah seorang warga mengaku tinggal sekitar 100 meter dari Bundaran(Tugu) Kota Binjai enggan menyebutkan namanya di media ini.
Disinggung soal bos besar pengusaha bisnis hitam praktek perjudian Dadu Goncang Brahrang dan bos besar pemilik mesin judi tembak yang terletak disejumlah titik di Kota Binjai, pria kelahiran Kota binjai 1980 itu mengaku tidak mengetahui siapa bos besar pengusaha pengelola perjudian di Kota Kelahirannya itu.
"Kalau soal siapa bos besar pengusaha pengelola bisnis haram itu aku gak tahu bang. Cuma aku tahu ada judi dadu di brahrang dan 3 titik mesin judi tembak ikan. Itu aja yang aku tahu bang," ujarnya.
Tidak jauh beda keterangan salah seorang pecandu judi Dadu berinisial A warga Kampung Lalang Kota Medan dalam kesetiaphariannya selalu ke lokasi judi brahrang untuk mengadu nasib dari judi berharap menang namun dikuras habis. Meski begitu, Wanita pecandu judi tersebut tetap datang dan bermain judi karena merasa aman dari petugas. (Indra Hsb)
« Prev Post
Next Post »