Medan//DeteksiNusantara.Com. Memasuki usia yang ke enam tahun, media online pewarta.co menyelenggarakan serangkaian acara sebagai wujud rasa syukur memaknai hari jadi yang jatuh pada Selasa (27/12/2022).
Serangkaian acara yang digelar tersebut meliputi syukuran, bakti sosial pembagian sembako, serta memberikan santunan kepada anak yatim dan duafa.
Dalam rangkaian acara syukuran HUT ke 6 pewarta.co tersebut, turut dihadiri oleh Wakapolda Sumut, Brigjend Pol Dr Dadang Hartanto, SH SIK, M.Si.
Wakapolda Sumut menyampaikan apresiasinya kepada pewarta.co dan berharap agar semakin eksis dan dicintai masyarakat.
"Semoga media online pewarta.co ke depannya maju, dicintai masyarakat, tetap solid dan kompak, serta menjadi sarana bagi kemajuan dan keamanan Kota Medan," ungkap Dadang Hartanto.
Pada kegiatan yang berlangsung di Kantor Pewarta, Jalan Medan Area Selatan No 282 B/37 Medan itu, Dadang Hartanto berharap di usia yang keenam tahun pewarta.co harus bisa bersinergi dan berkolaborasi.
"Tentunya harus bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak terkhusus Polda Sumut, Polrestabes Medan, dan jajarannya," pungkas orang nomor dua di Mapolda Sumut itu.
Selain itu, HUT ke 6 ini juga dirangkai dengan kegiatan bakti sosial pembagian sembako dan penyantunan kepada 50 anak yatim dan dhuafa, yang langsung diberikan oleh Pemimpin Media Online pewarta.co, Chairum Lubis.
"Rangkaian pembagian sembako ini sengaja dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kepada warga sekitar," ucap Chairum Lubis.
Dalam acara itu, rampak pula hadir sejumlah tokoh penting Kota Medan yakni Kapolres Medan, Kombes Valentino Alfa Tatereda, didampingi pejabat sementara Kasat Reskrim Polrestabes Kota Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Rahudman Harahap, dan kolega Chairum Lubis lainnya.
Kesusksesan media online pewarta.co inipun tentu tidak terlepas dari perjuangan Chairum Lubis.
Tak terbantahkan, Chairum Lubis merupakan sosok berdedikasi bagi profesi dan rekan sejawat serta koleganya itu.
Media online pewarta.co inipun dikenal sebagai perusahaan pers yang berkedudukan di ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Sejak awal berdiri hingga kini tetap eksis menyuarkan pesan-pesan edukatif, menghibur tanpa hoaks, apalagi isu berdimensi Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Dikisahkan Chairum Lubis yang meru6 Sekjen Jaringan Media Siber (JMSI) Sumut ini, saat itu, ia terpaksa harus menghadapi apa yang namanya keterbatasan.
Semasa SMA, Chairum pernah bekerja serabutan, sebagai penjual bahan-bahan makanan.
"Apa saja saya jual ketika itu. Tepenting saat itu, Saya bisa memenuhi kebutuhan agar tetap bisa bertahan di tengaj keterbatasan," ujar Chairum.
Dalam perjalanannya, ia sangat bersyukur bertemu dengan seorang jurnalis senior, Khairul Muslim, pada 2010 silam.
Ia mengenang, pertemuan itu merupakan titik awal perubahan hidupnya.
Saat itu, melalui abang kandungnya, Chairum dipertemukan dengan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara tersebut.
Namun untuk memenuhi syarat sebagai wartawan, Chairum diwajibkan belajar menulis 5W+1H.
Dia pun berguru ke sebuah lembaga pendidikan jurnalistik di kawasan Kota Matsum.
"Setelah mendapat sertifikat kelulusan dasar menulis, barulah saya melamar dan diterima di sebuah koran lokal," kenangnya.
Namun, setelah diterima di salah satu media cetak lokal terbitan Medan, perjuangan ayah 4 anak ini pun mulai diterjang masalah yang lebih berat.
Sebab, kendati sudah berprofesi sebagai wartawan di sebuah koran lokal waktu itu, ia tak menerima honor alis tanpa gaji hampir 10 tahun lamanya.
"Dari mulai terima gaji hanya Rp. 75 ribu sampai akhirnya, beberapa tahun lalu menjadi Rp250 ribu," kata Chairum dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Meski harus menjalani hidup tanpa gaji memadai, Chairum tetap tegar dan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Di tengah keterbatasan itu, kali ini, ia memikirkan sebuah cara untuk mendapatkan uang dari mengelola keamanan dan kebersihan pasar Suka Ramai.
Dari sinilah, Chairum akhirnya memutuskan untuk membidangi sebuah bisnis perusahan pers bergengsi.
Pria yang lahir dan besar di kawasan Sukaramai, Kota Medan ini merasakan betul getirnya hidup wartawan yang bekerja tanpa memgenal waktu, namun hanya menerima gaji yang minim.
Bahkan terbilang tidak cukup apalagi untuk membiayai sekolah 4 orang anaknya.
Karena itu, ia berniat mengajak beberapa teman jurnalis dan diberi gaji atau honor yang memadai.
Cita-citanya pun tercapai. Kini, beberapa wartawan diajaknya bergabung. Ada sekitar 15 jurnalis yang sekarang ia pekerjakan dan diberi gaji.
Popularitas pewarta.co semakin menggema di antara media-media lokal sejenis di Kita Medan.
Kerja sama dari pihak swasta dan kepolisian serta koleganya menjadi andalan pemasukan perusahaan pers yang dipimpinya.
Semua raihan dan torehan itu dapat diraih Chairum Lubis tidak terlepas dari peran penting dua Jendral Polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Medan.
Ia adalah Brigjen Mardiaz Khusin Dwihananto yang saat ini menjabat Kasetukpa Lemdiklat Polri dan Brigjend Pol H Dadang Hartanto yang saat ini menjabat Wakapolda Sumut pemacu semangat Chairum untuk terus eksis meningkatkan performa pewarta.co.
"Berkat beliau berdualah, performa pewarta semakin diakui," katanya seraya menambahkan banyak yang berperan dalam membangun eksistensi Media Online Pewarta.co hingga saat ini.
Diakuinya, untuk membesarkan pewarta, banyak aral yang menghadang. Selain persaingan sesama media online, juga media sosial.
"Kita terus berinovasi agar tak kalah tertinggal dengan medsos, kata Chairum.
Melihat perjuangan serta jerih payah Chairum, semakin menguatkan pepatah bijak yang menyebut bahwa usaha tidak akan menghianti hasil.
Terbukti, kerja keras, pahit, getir yang dialami kini berbuah manis. Pewarta.co hari ini menjadi salah satu media penyampai informasi terpercaya dan tak akan pernah lelah melawan terpaan waktu dan gerusan ombak. Dirgahayu ke-6 pewarta.co.(indra.Hsb)
« Prev Post
Next Post »