DeteksiNusantara. id / Medan
"Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring malas untuk bangun. Namun sepertinya matahari mulai marah padaku, karena masih saja Aku menutup mataku. Cahaya matahari pagi itu mulai menyentuh seluruh isi ruangan di kamarku yang cukup besar. Akhirnya, Aku mengalah pada alam dan Aku harus bangun, inikah hari dimana Aku mulai harus sekolah.
Uohhhh.... teriakku sambil menguap" itulah bait sastra dari sang Ilmuwan, Muhammad Ja'far Hasibuan ke wartawan ketika bertemu dengan seorang Jurnalis.
Adalah Muhammad Ja’far Hasibuah, biasanya orang-orang memanggilnya dengan sebutan Ja’far. Semasa di bangku MTs dan MAS, ia merintis usaha KUD Kejora bersama pamannya Alm Hasanuddin Hasibuan di Tapanuli Selatan, kisahnya tersebut berawal dari jualan minyak bensin, solar dan minyak tanah sebuah gubuk pondok kecik didik uwanya dari Kls 1 MTs sambil bersekolah tiap hari di perjuangan Ja'far sunggunglah sedih dia berjuang bantu uwanya demi cari uang sekolahnya bersekolah di Pondok Pesantren Nurul Falah Tamosu Panompuan ,mendapat pelajaran dari sang uwa teringatku saatnya ini uwa sekarang telah tiada ,dimana masa SMP dan SMA di manfaatkan hidupnya belajar berdagang dan menghendel sebuah perusahaan uwanya kala itu ja'far waktu kecil sudah memegang uang jutaan di percaya oleh uwanya disetiap penjualan dan urusan setor menyetor Ke Bank setiap sholat shubuh Ja'far di percaya semua mulai dari aktivitas setor penjualan ke Bank Sumut jarak tempuh dari usaha sekitar 27 KM ke Kota Padang Sidimpuan kala itu masih di bangku sekolah SMP Dan semua aktivitas penjualanya semua di hendle nya sendiri memang betul di tempa uwa nya agar anak yang mandiri kelak ketengan sampai meningkat menjadi usaha besar. Seusai tamat MAS (setingkat SMA), ia di berangkatkan ke Medan oleh uwa kandungnya Almarhum Hasanuddin Hasibuan tersebut dan dengan hanya berbekal uang ongkos bus SAMPAGUL Rp.80.000 ke Kota Medan.
Sesampainya ke Kota Medan, ia pun kehabisan uang dan tak tahu kemana arah dan tujuannya, sementara cita - citanya yang ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi harus bisa di gapainya, ia pun lantas tak berputus asa, setelah tiba di Kota Medan, ia pun berkerja di salah satu grosir bahan material bangunan tepatnya di Deli Tua, Toko Samura Jaya.
Setahun pun berlalu, kemudian, ia mendaftarkan diri masuk kuliah ke perguruan tinggi. Ia pun berpikir untuk mendapatkan uang kuliah yang harus di bayarkan. Ia pun kembali berjuang untuk kuliahnya dengan menjumpai sebuah perusahaan roti. Ia pun berkerja sebagai pedagang roti, tanpa gengsi dan tanpa malu, ia mengayuh gerobak sepeda angin itu untuk membiayai hidup dan kuliahnya.
Pekerjaan sebagai pedagang roti terus ia lakoni sejak awal kuliah sampai wisuda, kegiatan itu terpaksa ia lakukan demi untuk membiayai hidup dan kuliahnya. Tidak sampai di situ, sepulang dari kuliah di sore hari, ia pun melanjutkan perjuangan hidupnya lagi dengan berjualan di terminal Amplas tepatnya di Jalan Sisingamaraja Medan. Menjajakan barang dagangan rotinya dari loket ke loket. Hampir semua loket bus yang ada di Amplas di datanginya. Berdagang roti itu pun di lanjutkan hingga sampai larut malam, kemudian berlanjut berjualan lagi sampai ke Pasar Simpang Limun, bahkan sampai fajar pagi, ia masih menjajakan dagangan rotinya itu.
Semasa kuliah itu, ia jarang tidur di malam hari, bahkan ia sampai tertidur diatas grobak roti untuk menghabiskan jualannya. Tiap harinya selama 4 tahun kuliah dan sambil mengerjakan tugas kuliah di atas grobak roti. Ia juga pernah mengalami merasakan saat grobak rotinya di tabrak sepeda motor di waktu malam, grobak roti itu hancur, mulai dari steling kaca semua hancur. Beruntung Ja'far selamat.
Itulah cerita singkat perjuangan hidup Muhammad Ja'far Hasibuan sang Ilmuwan asal Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara merantau ke Medan demi untuk membiayai kuliahnya.
Muhammad Ja'far Hasibuan adalah anak ke 2 dari 10 bersaudara, ia terus mengenang getirnya pahit kehidupan ini, seringkali ia tidur diatas grobak rotinya, mengalami perihnya hidup sebagai pedagang.
Ia menceritakan, jika pernah suatu hari dagangannya hilang dan terkadang hasil jualanpun pun pernah di curi preman saat ia letih dan tertidur diatas grobak sepeda anginnya itu.
Ilmuwan Muhammad Ja’far Hasibuan adalah salah satu Alumnis yang berprestasi di Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Pria bertubuh gempal ini lahir pada tahun 1991 di Desa Sampuran Simarloting, Kecamatan Halu Sihapas Padang Lawas Utara. Kampung halamannya tersebut merupakan desa tertinggal yang sulit dijangkau, karena akses transportasi jalan yang rusak. Walau perjalanan menuju kampus membutuhkan waktu hampir 12 jam dan ditambah pula perekonomian keluarga yang serba terbatas, ia tetap bersemangat menuntut ilmu hingga ke Kota Medan, demi masa depan yang lebih baik. Berbagai kompetisi dan lomba pun diikutinya, hingga akhirnya berhasil meraih kemenangan.
KARIER DAN PRESTASI
Ia terpilih sebagai salah satu peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) Angkatan XXV, yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Saat itu, ia ditempatkan di Desa Silo Baru Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan yang infrastrukturnya masih kerap tergenang air.
“Awal saya ke sana, itu memang desa tertinggal. Jalannya saja berupa genangan air, tapi itu tidak menyurutkan niat saya. Kemudian, saat berjalan di pinggir pantai, saya melihat ada potensi melimpah ruah, yakni udang halus kecil segar salah satu sumber potensi di dunia tepatnya dilaut Asahan atau udang belacan (terasi)," kata Muhammad Ja'far Hasibuan.
Berbekal potensi yang ada, Ja’far lantas merintis sebuah usaha berbasis koperasi, yaitu memproduksi terasi udang. Usaha yang dirintisnya mulai dari nol ini pun tidak langsung berhasil. Berbagai kendala silih berganti dihadapinya, mulai dari kendala distribusi hingga pemasukan yang berdampak pada modal. Walau digempur berbagai hambatan, Ja’far berhasil memproduksi terasi berkualitas baik, tidak berbau amis, dan juga alami dari udang asli, tanpa pewarna atau pun pengawet.
CERITA USAHA JA’FAR
Pada awal terbentuknya usahanya itu, Ja’far memiliki anggota sebanyak 30 orang, terdiri dari warga sekitar yang diajak untuk ikut membantu produksi. Saat ini, mereka sudah dapat memproduksi terasi udang sebanyak 20 ton per bulan. Selanjutnya, yang dibutuhkan adalah pemasaran produk yang semakin meluas.
Tak kenal lelah, Ja’far menitipkan produknya di warung-warung sekitar lokasi produksi. Ia juga giat mencari distributor untuk memasarkan produk terasi olahannya tersebut. Jerih payahnya ternyata membuahkan hasil, Ja’far myendapatkan distributor yang mau bekerja sama dengannya. Berkat kemitraan dengan distributor, penghasilan yang diperoleh dari produk terasi udang pun lantas melejit, bahkan bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000.000 per bulan.
Terasi udang milik Ja’far telah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan (Dinkes P-IRT No.2021208010230-21) dan juga Sertifikat Halal LP POM MUI Sumatera Utara (No. 09060007690316). Tidak lama berselang, produksi terasi ditingkatkan hingga mencapai 30 ton per bulan, dengan jumlah anggota yang bertambah menjadi 50 orang. Ja’far semakin bersemangat menyebarluaskan usaha koperasinya, mulai dari memasang iklan sampai membuat website khusus untuk menjual terasi berbahan udang miliknya, yang diberi nama Silau Asahan. Nama tersebut berasal dari daerah di mana Ja’far memulai usahanya hingga membuahkan kesuksesan.
“Dengan keseriusan serta semangat pantang menyerah, dan dengan dibantu masyarakat juga, terasi ini akhirnya diminati dan didistribusikan sampai ke Thailand dan Malaysia. Terasi kita menggunakan udang dan diakui lebih enak, tidak bau seperti terasi yang terbuat dari ikan pada umumnya," ujarnya.
MERINTIS USAHA TERASI UDANG HALUS KECIL SEGAR
Pengembangan terasi udang Silau Asahan juga lah yang mengantarkan Ja’far meraih Juara II dan menggondol uang penghargaan sebesar Rp 15.000.000 dalam ajang Pemuda Mandiri Perdesaan (PMP) tingkat nasional tahun 2016 lalu. Kesuksesan yang didapatkan Ja’far melalui jalan yang berliku-liku berhasil meyakinkan juri bahwa Ja’far layak dijadikan inspirasi untuk mengupayakan kemandirian bagi desa-desa di penjuru Indonesia. Kegigihan Ja’far yang tak gentar menghadapi tantangan diharapkan mampu menginspirasi pemuda - pemudi desa untuk berani berjuang hingga mencapai hasil yang diinginkan.
“Salah satu alasan saya melakukan gebrakan dengan terasi Silau Asahan adalah agar para pemuda di desa terpencil tidak merantau ke kota besar. Jadi kedepannya pemuda bisa menggali potensi di mana ia dilahirkan.
Ja’far juga memperoleh banyak penghargaan, termasuk dari Almamaternya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, hingga Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, Pemuda pelopor penggerak Koperasi Nelayan,Pelaku UKM yang kreatif dan Inovatif,Duta Bahari sampai Duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara atas kegigihannya memberdayakan warga sekitar agar lebih sejahtera. Dari apa yang telah diraihnya, Ja’far berharap agar pemuda-pemudi Indonesia semakin gigih berjuang mengukir prestasi dan jangan menyerah untuk mewujudkan kesejahteraan yang diimpikan," terang Muhammad Ja'far Hasibuan.
Tampaknya, bagi Ja’far, apa yang telah diraihnya belum cukup. Oleh karenanya, ia masih akan terus berjuang untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Tujuan akhir perjuangannya tak lain demi mensejahterakan keluarga dan warga di sekitar lokasi usaha. Dengan ridha orangtua dan Allah SWT, tekadnya untuk tidak berhenti berjuang pasti memperoleh hasil setimpal.
“Selain terasi, kita juga ada budidaya kepiting, pengolahan ikan, seni limbah laut seperti membuat hiasan dari kulit kerang, dan di bidang pariwisata, penangkapan ikan laut segar, karena kita sudah memiliki Kapal 30 GT 2 Buah dan 5 GT 4 Buah. Pendeknya, kita takkan cepat berpuas diri," jelasnya.
Ia terpanggil membangun desa kelahirannya. Ja'far memutuskan berdayakan tanah kelahirannya dengan semboyan dalam bahasa Tapanuli Selatannya adalah "marsipature hutanabe".
Juga melihat kondisi ayahnya yang sedang sakit pada Tahun 2017. Ja'far agak lebih dekat dengan keluarganya. Ia mempelopori untuk berdayakan masyarakat pegunungan di Tapanuli bagian selatan lewat Konsep Koperasi Bumi Balakkua Padang Lawas Utara mengajak sebnyak 20 ibu - ibu setempat memproduksi hasil inovasi tanaman liar yang tidak di manfatkan dan sering di buang, yaitu tanaman buah Blakka dan Harimonting Produk Aneka Makanan Hasil Balakka dan Harimonting:
1. Kripik Ubi Rasa Balakka.
2. Dodol Hariminting.
3. Manisan Balakka.
4. Dan Dodol Harimonting.
Ja’far membuat desa sadar wisata dengan mempelopori wisata Pesona 10 Air Terjun The Lost Sampuran Simarloting yang selama ini masyarakat tak terpikir menggali potensi itu.
Dari anak ke 2 dari 10 bersaudara, Ja'far membawa ayahnya berobat ke Medan. Dokter pun memvonis ayahnya agar di operasi By Pas di RS Pusat H Adam Malik Medan. Setelah operasi selama 5 hari, ternyata Tuhan berkehendak lain ayahnya wafat. Kejadian itu menimbulkan luka yang sangat mendalam bagi sang Ilmuwan tersbut, ketika sang ayah yang berumur 56 tahun itu meninggalkan anak-anaknya.
"Ayo Pemuda kita juga pasti punya mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan, bukan?, Jika demikian, berusahalah lebih giat untuk mewujudkannya, dan jangan lupa untuk berdoa. Selalu lakukan yang terbaik, niscaya keberhasilan akan berada dalam genggamanmu. Jika belum tercapai hari ini, jangan ragu berjuang untuk hari esok. Percayalah bahwa hasil takkan mengkhianati kerja keras yang disertai," katanya.
Kemudian aktivitas dan kegiatan Muhammad Ja’far Hasibuan lainnya lainnya juga pernah ia jalani, yakni Creativepreneur, Duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara, Dosen, Pembicara Seminar, Pembicara Talk Show Nasional, Pemateri Workshop, Motivator Desa, Pemberdayaan Nelayan, Pemberdayaan desa, Pemuda Pelopor Nasional, Narasumber Media Cetak, Radio dan TV.
Kemudian Portofolio Muhammad Ja’far Hasibuan melalui Project Desa Tertinggal pernah di jalaninya, yaitu Desa Sadar Wisata, Desa Sadar Berkoperasi, Desa Sadar Asuransi Nelayan, Desa Sadar Inovasi Desa.
Project Kepeloporan meliputi Pelopor Silau Terasi, Pelopor Kapal 30 GT 2 Buah dan 5 GT 4 Buah dari KKP RI, Penangkapan ikan laut segar di laut Asahan Selat Malaka perbatasan Malaysia dan Singapore, Pelopor Wisata The Lost Sampuran Simarloting yang mendunia, Pelopor Penggerak Koperasi Nelayan, Pelopor Inovasi Hasil Kelautan dan Perikanan, Pelopor Inovasi Tanaman Balakka, Pelopor Inovasi Tanaman Harimonting, Pelopor Air Bersih dari Air Mata air Galanggang Sabaharambir.
Kemudian juga pernah di undang sebagai Pembicara Seminar/WORKSHOP/Pelatihan di banyak kampus di antaranya adalah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU), Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Agama Islam Negeri Sidimpuan (IAIN SIDIMPUAN), Universitas Negeri Medan (UNIMED),
STMIK BUUDIDARMA Medan.
Kemudian menjadi Pembicara Seminar/Workshop/Pelatihan bertema Creativepreneur dan Enterpreneur, yakni seminar dan wokshop Wirausaha muda di Kemenpora RI, Talk Show Nasional rahasia sukses di usia muda di IAIN Sidimpuan, kuliah umum kewirausahaan bersama Politeknik LP3i Medan Sumut, seminar Wirausaha menggali potensi pemuda membangun desa bersama PC. ANSOR Kab.Asahan, pelatihan Kopewrasi Milineal di seluruh Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara, pembicara di depan kerajaan Thailand, pembicara diseluruh instansi pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pembicara di seluruh Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara.
Selanjutnya Ilmuwan tersebut pernah menjadi Narasumber di berbagai media cetak, elektronik dan radio, seperti di Koran Sindo (Seputar Indonesia) Jakarta, Koran Sindo Medan, Koran Medan Bisnis Medan, Koran Analisa Medan, Koran Waspada Medan, Koran Global Medan, Koran Tribun Medan, Koran Sinar Indonesia Baru (SIB) Medan, Koran Portibi DNP Medan, Koran Rakyat Tapanuli Medan, Koran Matahari Medan, Koran Realita Medan, Koran Sumut POS Medan, Koran Andalas Medan, Koran Perjuangan Baru Medan, Koran Jurnal Asia Medan, Koran Trans Media, Kisaran, Koran TOP METRO Medan, Koran Warta Kita Kisaran, Koran Orbit Medan.
RADIO DASS FM, Radio Cikal Anugrah Fiesta (La Femme / PM3FAQ), Radio Swara Rakyat, Radio Satya Bhakti (Suara Polda / North Sumatra Police), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-3), Radio Pasopati Perkasa (PM3FBH), Radio Citra Anak Siantar (Radio CAS / PM3FEV), Radio Citra Anak Simalungun (Radio CAS DANGDUT / PM3FEV), Radio Visi Orang Medan Sumatera (Radio Visi FM / PM3FAE), Radio Gebyar Nada Satuwarna (Q FM / PM3FAR), Radio Swara Bona Pasogit (Radio Bonapit FM / PM3FEP), RSPD Asahan, Radio Anak Sahata Swara (RASS 90,3 FM), Radio Suara Kemanusiaan Palang Merah Indonesia/ HUMANITY RADIO STATION ( PMI 90.4 FM SIANTAR ), Radio Bahana Kusuma (Radio Mitra Bahana / RBK / PM3CEH), Radio Garuda Pentasindo Hutama (Radio Mix FM / PM3FAC), Radio Swara Belmera (Radio Belmera FM / PM3FEF), Radio Surya Damusu (Radio Umsu FM / PM3FAH), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-2), Radio Suara Dirgantara Namorambe (Lite FM / PM3FER), Radio Berita Jaringan Global (Radio J / Radio Elshinta / PM3FAP), Radio Senandung Langkat Indah (Radio Senanda / PM3FEB), Radio Ersena FM Stereo (PM3FAF), Radio Soara Pusuk Buhit - Pangururan, Samosir, Radio Kencana Perkasa (V-Radio / Radio V / Radio Elshinta / PM3CDQ), Radio Republik Indonesia (RRI Medan Pro-1), Radio Bonita Jaya Suara Medan (Suara Medan/PM3FEY), Radio Nias Mitradharma (Mitra Radio), Sindo Radio / PM3FAY), Radio Citra Buana Indah (Radio CB FM / PM3FBC), Radio Gundaling (PM3CEU), Radio Mutiara Mandiri Buana Swara (City Radio / PM3FAD), Radio Rhodesa (PM3FBF), Radio Citra Ayu Senada (CAS Radio Dangdut TPI Medan / PM3FAL), Radio Sikamoni (PM3FEA), Radio Prambors / PM3FAO), Radio Citra Huraba (PM3FEZ), Radio Tuah Singalorlau (Radio Narwastu FM / PM3FET), Radio Republik Indonesia (RRI Sibolga), I-Radio Medan, Radio Swaracaraka Yudhautama (Radio Yudha FM / PM3FCA), Radio Citra Kisarannada (Radio Citra Kisaran / PM3CEG), Radio Khamasutra (Radio Khama Sutra / Moze FM / PM3FEN), Radio Abdinusa Tapanuli (Radio Abdi Nusa / PM3CDE), Radio Irama Seleras Swara (PM3FAI), Radio Istana Merpati Jaya (Radio Istana FM / PM3FAZ), Radio Kisaran Suara Seruni (Radio Suara Seruni / KISS / PM3FEL), Radio Yaska Jaya (PM3FEM), Radio Carana Indah Alambana (Radio CIA / PM3FEH), Radio Global FM (Kota Tanjungbalai), Radio Turang Lamegogo (Radio Ratu FM / PM3FBM), Radio Swara Binuang (Radio Binuang FM / PM3FAA), Radio Swara Cendrawasih Karya Murni (Radio CEK / PM3FEK), Radio Suara Sibolga Indah Sempurna, Radio Roris Shinta Rama (Radio Roris FM / PM3FAU), Radio Media Indah Suara Handalan (Radio Smart FM / PM3FAB), Radio Niaga dan Budaya Sitmalungan (RBS / PM3FED), Radio Tano Niha (PM3FEC), Radio Bonsita (PM3FAV), Radio Alnora (PM3FAM), Radio Redial Swaratama (PM3FAT), Radio Jaya Manggala (Radio 103,0 Best FM / PM3FAW), Radio Republik Indonesia (RRI Sibolga), Radio Aldino Perkasa (PM3CEY), Radio Simphony (Radio Simponi / PM3FBI), Radio Bumiayu Asahan (RBS / Radio BAS / PM3FEU), Radio Gitasukma Bahana (Radio Gita Sukmabahana / Radio Gita FM / PM3FBG), Radio Mitramedia Dirgantara (Radio Mitra FM / Radio MD Stereo / PM3FAX), Radio Suara Telepanorama Indah (Radio Telepanorama / PM3FEG)
dan seluruh Televisi lokal Se Indonesia di melalui Kominfo RI dan LKBN ANTARA TV.
Kemudian pernah menjadi penulis Artikel/tutorial di media Online www.detik.com, www.medanbisnisdaily.com, www.sumatrabisnis.com, www.ceritamedan.com, www.analisa.com, www.tribun.com
dan lainnya.
Mendapat perolehan prestasi WINNER dan AWARD di berbagai delegasi, seperti pada delegasi tunggal Indonesia ke negara Thailand, Jepang, Swiss dan Amerika Comperative Study and Race, duta Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara, pemuda berprestasi International, Juara I Pemuda Berprestasi Tingkat Sumatera Utara, juara II Pemuda Berprestasi Tingkat Nasional, duta Pemuda Indonesia, duta Koperasi dan UKM Sumatera Utara, Duta Bahari Indonesia, Wirausaha Muda Mandiri, Juara II Pemuda Mandiri Perdesaan Tingkat Nasional, Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan Berprestasi Tingkat Nasional, Pendamping Wirausaha Mandiri Angkatan III Kemnaker RI, Pekerja Sosial Masyarakat, Aktor pemeran utama film pemuda “Meningkatkan peran pemuda melalui sarjana penggerak desa” tayang di seluruh televisi mancanegara di liput oleh LKBN ANTARA dan Kominfo RI, film ini juga menjadi arsip Neqgara di persentasikan seluruh dunia, narasumber dialog hari sumpah pemuda ke 88 dan 89 di TVRI, pemuda Pelopor Nasional, pelaku UKM yang kreratif dan inovatif, juara Stand Terbaik di Pekan Raya Sumatera Utara Tahun 2017, Juara 1 se Asean bidang tanaman langka, juara umum Santripreneur Award 2018 kategori Boga, Peraih Medali Emas dari CSITF (CHINA SHANGHAI) international Exhibition Of Inventions, WIIPA Special Award World Invention Intellectual Property Associations.
Setelah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, dalam waktu deket ini rencananya Ilmuwan Muhammad Ja'far Hasibuan akan di undang langsung oleh Presiden RI Jokowi ke Istana.
Tentunya perjuangan yang dicapai tak segampang membalikkan telapak tangan. Perjuangannya selama kompetisi tanpa ada mendampingi sempat membuatnya kocar kacir di China menghadapi dewan juri Internasional.
Muhammad Jafar Hasibuan harus rela meninggalkan keluarganya di Padang Lawas Utara (Paluta) selama sebulan lebih demi mengikuti Kompetisi Kejuaraan Penemu Inovasi Dunia di Shanghai, China.
Alhasil, pengorbanan pemuda lulusan pesantren ini berbuah hasil berkat doa dan dukungan keluarga dan masyarakat Sumut.
Ja'far, sapaan akrabnya, berhasil menyabet jawara ajang China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelektual Property Association.
Pengahargaan No.1 di level Dunia, yakni Medali Emas dari CSITF (China Shanghai International Exhibition Of Inventions) dan WIIPA Special Award World Invention Intelektual Property Association di CSITF.
Dan putra kelahiran Sumatera Utara ini juga menjadi orang pertama di Asia dapat pengharhaan dunia pada Pameran Teknologi Internasional China (Shanghai) dan (selanjutnya disebut CSITF), yang disetujui oleh dewan negara, diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai.
Lembaga PBB yang mendukung yakni UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional khusus untuk perdagangan teknologi internasional.
Sekadar informasi, acara kegiatan CSITF ke-7 telah berlangsung pada 18-26 April 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center.
Di Shanghai China Konjen Shanghai mengundang untuk Ja'far jamuan makan karena meraih medali emas.
Medali emas dengan bangganya dibawa Muhammad Ja'far Hasibuan.
Kedatangan Ilmuwan itu disambut meriah di Bandara Internasional Sukarno Hatta dan Konfrensi Pers di dampingi Kemenpora.
Ja'far yang tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu 24 April 2019 sore langsung disambut oleh Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu. Wisler menyampaikan terima kasih kepada Ja'far yang sudah bisa mengharumkan nama bangsa di pentas dunia bersaing dengan rarusan negara di dunia.
Dikatakan Wisler, jika apa yang dilakukan Ja'far sangatlah luar biasa, ia berhasil membawa harum nama Indonesia di ajang kompetisi penemu inovasi dunia di Shanghai China.
Wisler juga berpesan, semoga apa yang dilakukan oleh Ja'far ini bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak muda Indonesia lainnya untuk terus melakukan inovasi yang bisa membuahkan prestasi untuk Indonesia.
CSITF merupakan bagian dari kegiatan ke 7 China Shanghai International Technology Fair yang didukung oleh United National Industrial Development Organization, United Nations Development Program dan Work Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).
Ja'far sendiri mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang selama ini sudah mendukung dirinya untuk mengembangkan hasil inovasinya tersebut. Selama di China,
"Ketika saya menyampaikan presentasi, banyak masyarakat China yang datang menghampiri saya karena tertarik dengan penemuan saya ini berupa Biofar Shrimp Skin Care. Penemuan saya ini di bidang kesehatan yang mengubah dari bahan terasi bisa menjadi obat kulit. Dengan pertimbangan juri internasional, saya akhirnya diputuskan menang dan mendapatkan medali emas di ajang ini," kata Muhammad Ja'far Hasibuan.
Ilmuwan itu berharap, jika apa yang dilakukannya ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda Indonesia lainnya. Dikatakannya, sebagai pemuda jangan pernah gampang menyerah, harus terus berusaha dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi kalian. Ia merasa senang dengan dukungan Kemenpora, hingga ia bisa menggapai prestasi tersebut.
"Alhamdulillah ini prestasi saya yang ke 21, semoga Allah SWT mempermudah jalan saya untuk meraih kesuksesan ke depannya mohon doanya,” sebut Jafar.
Sebelumnya, Ilmuwan itu sudah bertemu dengan Mensegneg, Staf Presiden, Menristekdikti, Menpora, Gubernur Sumut, Kapoldasu, Kejatisumut. Dan dalam waktu dekat ini dirinya akan diundang ke Istana Negara melalui Kemenpora dan staf Presiden
Kapoldasu dan Kejatisu Bangga Prestasi Muhammad Ja'far Hasibuan
Dengan dukungan mereka ilmuwan mendirikan CV.BIOFAR SHRIMP SKINCARE untuk usaha menjual obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam di sebut Industri Bahan Farmasi,Industri Produk Farmasi Untuk Manusia Dan Hewan,Industri Obat Tradisional dan Industri Produk Obat Tradisional saat ini segala izin BPOM masih proses dan Uji Preklinis Kerjasama dengan FARMASI USU masih proses dan berharap doa dan dukungan masyarakat.
Ilmuwan tersebut pernah juga aktif di beberapa Organisasi /Asosiasi/Komunitas Usaha, seperti sebagai Pendiri KUD Kejora, Pendiri Pembina dan Komisaris Koperasi Silau Terasi, Pendiri Koperasi Harapan Wanita Pesisir Utara, Ketua Koperasi Bumi Balakka Paluta, Ketua Team Inovasi dan Kreatif Indonesia, Ketua Komunitas Sumut Juara, PMII Medan, IPNU Medan, Ketua PC LPNU Medan, Ketua DPP Perkumpulan Pendamping Mandiri Indonesia (PERPEMI) Kemnaker, Pembekalan Peserta PSP3 Angkatan XXV Cimahi Jawa Barat Tahun 2015 Kemenpora RI, Pembekalan Tenaga Pendamping Wirausaha Muda Mandiri di lembang Jawa Barat Tahun 2017 Kemnaker RI.(Red/ Indra. Hsb)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »